Senin, 04 Desember 2017
Senin, 18 September 2017
Perguruan Tinggi Ikatan Dinas Dengan Beasiswa Penuh
Berikut ini adalah daftar perguruan tinggi ikatan dinas dengan beasiswa penuh yang menerima mahasiswa.
- AKIP/ POLTEKIP – Politeknik Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM RI. Lokasi kuliah di Depok.
- AIM/ POLTEKIM - Politeknik Imigrasi di bawah Kementerian Hukum dan HAM RI. Lokasi kuliah di Depok.
- AKMIL - Akademi Militer RI. sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat.
- AAL - Akademi Angkatan Laut sekolah pendidikan TNI Angkatan Laut di Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Akademi Angkatan Laut mencetak Perwira TNI Angkatan Laut
- AAU - Akademi Angkatan Udara sekolah pendidikan TNI Angkatan Udara di Yogyakarta, Indonesia. Akademi Angkatan Udara mencetak Perwira TNI Angkatan Udara.
- AKPOL - Akademi Kepolisian RI.
- STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI.
- STTD - Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, Jalan Raya Setu Km 3,5, Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
- STIS –Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di bawah Badan Pusat Statistik
- STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Lokasi kuliah Yogyakarta.
- STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Lokasi kuliah di Bogor.
- STPI - Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang.
- STAN - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang.
- BMG - Badan Meteorologi Nasional, Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I Nomor 5, kompleks Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang.
- AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (kawasan rig dan pengeboran minyak).
- STP - Sekolah Tinggi Perikanan di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terletak di Jl AUP Pasar Minggu Jakarta Selatan.
- STIP - Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
- STIN - Sekolah Tinggi Intelijen Negara adalah sebuah perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara. Kampusnya terletak di daerah Sentul, Bogor, Jawa Barat.
- STTN BATAN - Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Merupakan sekolah tinggi kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN) yogyakarta.
https://www.google.co.id/search?q=fmki&rlz=1C1CHBH_idID722ID722&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjg15KXnK7WAhWBrY8KHasUCEwQ_AUIDCgD&biw=1366&bih=662#imgrc=mRFU_yw6nwx_2M:
https://m.tempo.co/read/news/2015/02/24/079644777/daftar-27-perguruan-tinggi-ikatan-dinas-dan-beasiswa-penuh
Rabu, 13 September 2017
Selasa, 12 September 2017
Mengenal Ikatan Dinas Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)/ AKIP
Mengenal
Ikatan Dinas Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)/ AKIP
Mengenal Sejarah Berdirinya Poltekip/AKIP
Mengenal sejarah sekolah kedinasan ini juga menjadi bagian dari ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP yang patut untuk kamu baca. Poltekip/AKIP atau Akademi Ilmu Pemasyarakatan ini, sendiri merupakan perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia. Kampus Poltekip/AKIP ini sendiri terletak di Jl. Raya Gandul No.4, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Institusi pendidikan ini berdiri berdasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor : 270/164 tanggal 24 Oktober 1964.
Poltekip/AKIP sendiri didirikan karena adanya perubahan sistem perlakuan terhadap pelanggar hukum di Indonesia. FYI sebelum seperti sekarang ini, Indonesia menggunakan Sistem Kepenjaraan untuk menindak lanjuti para pelanggar hukum di negri ini. Namun berdasarkan gagasan Dr. Sahardjo, SH saat menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia di Istana Negara pada tanggal 5 Juli 1963, beliau memberikan konsep baru mengenai tujuan pidana penjara adalah pemasyarakatan.
Ternyata ide dan gagasan Dr. Sahardjo, SH mendapat persetujuan dari banyak pihak sehingga pada 27 April 1964 di Lembang Bandung, dilaksanakan sbeuah pertemuan yang disebut sebagai Konferensi Dinas Kepenjaraan. Konferensi ini menghasilkan keputusan penggantian Sistem kepenjaraan dengan Sistem Pemasyarakatan, yang kemudian disahkan pula dengan keputusan presiden seperti yang disebutkan diatas.
Untuk menunjang gagasan ini, tentu saja perlu adanya sumber daya manusia yang berkualitas untuk bidang ini. Kader-kader Pemasyarakatan yang berpendidikan Akademis yang berkomitmen, berkualitas dan juga berkompeten, perlu digembleng dalam moda pendidikan yang berkaitan dengan sistem pemasyarakatan ini. Karena itulah sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 270/1964 tanggal 24 Oktober 1964, Akademi ilmu Pemasyarakatan atau Poltekip/AKIP akhirnya resmi didirkan.
Mengenal sejarah sekolah kedinasan ini juga menjadi bagian dari ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP yang patut untuk kamu baca. Poltekip/AKIP atau Akademi Ilmu Pemasyarakatan ini, sendiri merupakan perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia. Kampus Poltekip/AKIP ini sendiri terletak di Jl. Raya Gandul No.4, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Institusi pendidikan ini berdiri berdasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor : 270/164 tanggal 24 Oktober 1964.
Poltekip/AKIP sendiri didirikan karena adanya perubahan sistem perlakuan terhadap pelanggar hukum di Indonesia. FYI sebelum seperti sekarang ini, Indonesia menggunakan Sistem Kepenjaraan untuk menindak lanjuti para pelanggar hukum di negri ini. Namun berdasarkan gagasan Dr. Sahardjo, SH saat menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Indonesia di Istana Negara pada tanggal 5 Juli 1963, beliau memberikan konsep baru mengenai tujuan pidana penjara adalah pemasyarakatan.
Ternyata ide dan gagasan Dr. Sahardjo, SH mendapat persetujuan dari banyak pihak sehingga pada 27 April 1964 di Lembang Bandung, dilaksanakan sbeuah pertemuan yang disebut sebagai Konferensi Dinas Kepenjaraan. Konferensi ini menghasilkan keputusan penggantian Sistem kepenjaraan dengan Sistem Pemasyarakatan, yang kemudian disahkan pula dengan keputusan presiden seperti yang disebutkan diatas.
Untuk menunjang gagasan ini, tentu saja perlu adanya sumber daya manusia yang berkualitas untuk bidang ini. Kader-kader Pemasyarakatan yang berpendidikan Akademis yang berkomitmen, berkualitas dan juga berkompeten, perlu digembleng dalam moda pendidikan yang berkaitan dengan sistem pemasyarakatan ini. Karena itulah sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 270/1964 tanggal 24 Oktober 1964, Akademi ilmu Pemasyarakatan atau Poltekip/AKIP akhirnya resmi didirkan.
Inilah 4 Prodi di Poltekip/AKIP
Sebagai salah satu sekolah tinggi kedinasan, Poltekip/AKIP memiliki 4 program studi atau prodi yang harus dilalui oleh para taruna dan taruni yang melanjutkan sekolah ke institusi ini. Adapun 4 prodi di Poltekip/AKIP adalah:
Program Pendidikan Akademis
Seperti namanya, prodi Akdemis ini memiliki tujuan untuk taruna di Poltekip/AKIP ini menguasai ilmu pengetahuan dan keahlian di bidangnya. Pengetahuan dan kehalian taruna di prodi ini bertujuan agar para truna dan taruni memilik tanggung jawab tinggi dan penuh pengabdian, saat melaksanakan tugas-tugasnya ditengah masyarakat.
Program Pendidikan Kepribadian
Setelah program akademis, ada juga Program Pendidikan Kepribadian di Poltekip/AKIP ini. Tujuan dari prodi ini untuk membentuk para taruna dan taruni yang berjiwa Pancasila. Selain itu, Poltekip/AKIP ini memiliki konsep tanggon (tangguh atau bermental baja) dalam keperibadian dan trengginas (punya fisik yang kuat dan tangkas) dalam jasmani serta welas asih dalam bertindak.
Program Pendidikan Profesi
Pada bidang ini, taruna dan taruni dididik dengan pembekalan keterampilan yang mumpuni, agar bisa mengemban tugasnya dengan baik saat terjun ke tengah-tengah masyarakat nantinya.
Program Pendidikan Jasmani
Kecerdasan yang tinggi, akan semakin sempurna dengan dukungan fisik yang sehat dan prima. Karena itulah taruna dan taruni akan didik pada prodi ini untuk bisa memiliki fisik atau jasmani yang sehat dan tangguh, saat natinya melaksanakan tugas ditengah-tengah masyarakat.
Sebagai salah satu sekolah tinggi kedinasan, Poltekip/AKIP memiliki 4 program studi atau prodi yang harus dilalui oleh para taruna dan taruni yang melanjutkan sekolah ke institusi ini. Adapun 4 prodi di Poltekip/AKIP adalah:
Program Pendidikan Akademis
Seperti namanya, prodi Akdemis ini memiliki tujuan untuk taruna di Poltekip/AKIP ini menguasai ilmu pengetahuan dan keahlian di bidangnya. Pengetahuan dan kehalian taruna di prodi ini bertujuan agar para truna dan taruni memilik tanggung jawab tinggi dan penuh pengabdian, saat melaksanakan tugas-tugasnya ditengah masyarakat.
Program Pendidikan Kepribadian
Setelah program akademis, ada juga Program Pendidikan Kepribadian di Poltekip/AKIP ini. Tujuan dari prodi ini untuk membentuk para taruna dan taruni yang berjiwa Pancasila. Selain itu, Poltekip/AKIP ini memiliki konsep tanggon (tangguh atau bermental baja) dalam keperibadian dan trengginas (punya fisik yang kuat dan tangkas) dalam jasmani serta welas asih dalam bertindak.
Program Pendidikan Profesi
Pada bidang ini, taruna dan taruni dididik dengan pembekalan keterampilan yang mumpuni, agar bisa mengemban tugasnya dengan baik saat terjun ke tengah-tengah masyarakat nantinya.
Program Pendidikan Jasmani
Kecerdasan yang tinggi, akan semakin sempurna dengan dukungan fisik yang sehat dan prima. Karena itulah taruna dan taruni akan didik pada prodi ini untuk bisa memiliki fisik atau jasmani yang sehat dan tangguh, saat natinya melaksanakan tugas ditengah-tengah masyarakat.
Inilah Syarat Masuk Poltekip/AKIP
Ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP ini juga akan membahas mengenai syarat apa saja yang harus kamu penuhi, sebelum resmi dinyatakan sebagai taruna dan taruni di kampus ini. Pada dasarnya, hampir semua sekolah ikatan dinas punya syarat yang nyaris sama satu dengan lainnya. Poltekip/AKIP sendiri memiliki syarat untuk menjadi taruna dan taruni di kampus ini, seperti:
- Pria dan wanita warga negara Indonesia
- Pendidikan SLTA/MA dengan nilai ijazah minimal 7.0, dan juga nilai Bahasa Inggris minimal 7.0. Namun bagi kamu yang merupakan siswa lulusan Papua dan Papua Barat, maka nilai wajib ijazah dan juga Bahasa Inggris minimal 6.0
- Umur minimal saat mendaftar adalah 17 tahun dan maksimal 22 tahun. Kamu perlu menyertakan akte kelahiran untuk membuktikan usia saat mendaftar masuk Poltekip/AKIP ini.
- Untuk tinggi badan, untuk pria minimal 165 CM sedangkan untuk taruni wanita tinggi badan minimal 158 Cm
- Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato ataupun bertindik (bagi pria kecuali karena alasan adat atau keagamaan) , tidak memakai kaca mata, kawat gigi ataupun softlense, serta tidak tuli atau buta warna. Semua itu dibuktikan dengan surat keterangan dokter setempat
- Tidak mengidap HIV/AIDS, bebas narkoba serta tidak mengidap penyakit seperti hepatitis dan gangguan patu-paru. Kamu perlu menyertakan surat keterangan dokter, plus hasil rontgen dari Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
- Belum menikah (dibuktikan dengan surat keterngan dari kelurahan)
- Mendatangangi surat perjanian untuk melaksanakan Ikatan Dinas selama 4 tahun, saat lulus dari Poltekip/AKIP ini
- Bukan seorang PNS atau terikat ikatan dinas dengan instasi lami seperti BUMN, Kepolisian atau TNI.
Saat semua syarat terpenuhi dan kamu lolos seleksi Poltekip/AKIP, maka taruna dan taruni akan menjalani masa pembimbingan awal taruna Selama 3 Bulan. Masa ini terbagi menjadi:
PRA LAT SAMPTA
Berlangsung selama 1 minggu, dimana taruna dan taruni menjalani masa persiapan sebelum mengikuti kegiatan orientasi lain di Poltekip/AKIP ini. Pra Lat Sampta dilakukan sebelum taruna dan taruni masuk dalam kegiatan latihan dasar kesempatan.
LAT SAMAPTA
Lat Sampata atau kegiatan latihan dasar kesempatan berlangsung selama 1 bulan dan bertempat di SPN Lido Sukabumi. Lat Sampata ini memiliki tujuan untuk elatih sikap sampta para taruna dan taruni. Kegiatan seperti peraturan baris – berbaris, tata upacara dll, dilakukan saat Lat Sampata ini.
MASA PEMBINAAN MENTAL FISIK
Setelah Lat Sampata usai, maka taruna dan taruni baru akan melakukan pembinaan mental dan juga fisik. Pada masa ini, taruna dan taruni baru akan melakukan beberapa kegiatan seperti pengenalan lingkungan kampus Poltekip/AKIP, napak tilas, pembinaan rasa persatuan dan kesatuan serta jiwa korsa dan lain sebagainya.
Perkiraan Gaji Lulusan Poltekip/AKIP
Lulusan Poltekip/AKIP akan ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya lulusan institusi ini akan menjadi PNS dan menjabat sebagai sipir penjara. Menurut keterangan terbaru dari Ansarudin selaku Kabiro Humas Kemenkum dan HAM RI, lulusan Poltekip/AKIP yang menajdi PNS dan bertugas sebagai sipir mendapat gaji sekitar 5 juta hingga 13 juta Rupiah perbulan. Tentu saja ini masih ditambah dengan tunjangan-tunjangan lain seperti PNS pada umumnya. Jumlah gaji tersbeut tentu sangat menjanjikan, dan menjadi motivasi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di Poltekip/AKIP. Dan semoga ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP ini, bisa jadi referensi bermanfaat untuk kamu yang bercita-cita melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi ikatan dinas ini.
Ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP ini juga akan membahas mengenai syarat apa saja yang harus kamu penuhi, sebelum resmi dinyatakan sebagai taruna dan taruni di kampus ini. Pada dasarnya, hampir semua sekolah ikatan dinas punya syarat yang nyaris sama satu dengan lainnya. Poltekip/AKIP sendiri memiliki syarat untuk menjadi taruna dan taruni di kampus ini, seperti:
- Pria dan wanita warga negara Indonesia
- Pendidikan SLTA/MA dengan nilai ijazah minimal 7.0, dan juga nilai Bahasa Inggris minimal 7.0. Namun bagi kamu yang merupakan siswa lulusan Papua dan Papua Barat, maka nilai wajib ijazah dan juga Bahasa Inggris minimal 6.0
- Umur minimal saat mendaftar adalah 17 tahun dan maksimal 22 tahun. Kamu perlu menyertakan akte kelahiran untuk membuktikan usia saat mendaftar masuk Poltekip/AKIP ini.
- Untuk tinggi badan, untuk pria minimal 165 CM sedangkan untuk taruni wanita tinggi badan minimal 158 Cm
- Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato ataupun bertindik (bagi pria kecuali karena alasan adat atau keagamaan) , tidak memakai kaca mata, kawat gigi ataupun softlense, serta tidak tuli atau buta warna. Semua itu dibuktikan dengan surat keterangan dokter setempat
- Tidak mengidap HIV/AIDS, bebas narkoba serta tidak mengidap penyakit seperti hepatitis dan gangguan patu-paru. Kamu perlu menyertakan surat keterangan dokter, plus hasil rontgen dari Unit Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
- Belum menikah (dibuktikan dengan surat keterngan dari kelurahan)
- Mendatangangi surat perjanian untuk melaksanakan Ikatan Dinas selama 4 tahun, saat lulus dari Poltekip/AKIP ini
- Bukan seorang PNS atau terikat ikatan dinas dengan instasi lami seperti BUMN, Kepolisian atau TNI.
Saat semua syarat terpenuhi dan kamu lolos seleksi Poltekip/AKIP, maka taruna dan taruni akan menjalani masa pembimbingan awal taruna Selama 3 Bulan. Masa ini terbagi menjadi:
PRA LAT SAMPTA
Berlangsung selama 1 minggu, dimana taruna dan taruni menjalani masa persiapan sebelum mengikuti kegiatan orientasi lain di Poltekip/AKIP ini. Pra Lat Sampta dilakukan sebelum taruna dan taruni masuk dalam kegiatan latihan dasar kesempatan.
LAT SAMAPTA
Lat Sampata atau kegiatan latihan dasar kesempatan berlangsung selama 1 bulan dan bertempat di SPN Lido Sukabumi. Lat Sampata ini memiliki tujuan untuk elatih sikap sampta para taruna dan taruni. Kegiatan seperti peraturan baris – berbaris, tata upacara dll, dilakukan saat Lat Sampata ini.
MASA PEMBINAAN MENTAL FISIK
Setelah Lat Sampata usai, maka taruna dan taruni baru akan melakukan pembinaan mental dan juga fisik. Pada masa ini, taruna dan taruni baru akan melakukan beberapa kegiatan seperti pengenalan lingkungan kampus Poltekip/AKIP, napak tilas, pembinaan rasa persatuan dan kesatuan serta jiwa korsa dan lain sebagainya.
Perkiraan Gaji Lulusan Poltekip/AKIP
Lulusan Poltekip/AKIP akan ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya lulusan institusi ini akan menjadi PNS dan menjabat sebagai sipir penjara. Menurut keterangan terbaru dari Ansarudin selaku Kabiro Humas Kemenkum dan HAM RI, lulusan Poltekip/AKIP yang menajdi PNS dan bertugas sebagai sipir mendapat gaji sekitar 5 juta hingga 13 juta Rupiah perbulan. Tentu saja ini masih ditambah dengan tunjangan-tunjangan lain seperti PNS pada umumnya. Jumlah gaji tersbeut tentu sangat menjanjikan, dan menjadi motivasi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di Poltekip/AKIP. Dan semoga ulasan lengkap tentang Poltekip/AKIP ini, bisa jadi referensi bermanfaat untuk kamu yang bercita-cita melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi ikatan dinas ini.
https://ikatandinas.com/patut-dibaca-ulasan-lengkap-tentang-poltekipakip/
Kamis, 13 April 2017
AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan)/ POLTEKIP (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan) Kementerian Hukum & HAM R.I
Jakarta, 14/04/2017. Jika ada
pertanyaan mengenai jenis petugas/aparat hukum yang paling banyak berhadapan
dengan penjahat/pelaku kriminal, maka jawabannya adalah Petugas Pemasyarakatan
atau yang sering disebut dengan istilah Sipir.
Bukan bermaksud untuk membandingkan di antara
petugas/aparat hukum, Polisi menangani pelaku kriminal/penjahat mungkin paling
lama hanya beberapa bulan, sedangkan Sipir atau Petugas Pemasyarakatan bisa
bertahun-tahun berhadapan dengan para pelaku kriminal dan bahkan tugas mulianya
adalah membina dan mendidik para pelaku kriminal ini agar dapat kembali
diterima di Masyarakat. Resikonya sama-sama tinggi antara Polisi dan Petugas
Pemasyarakatan, namun mungkin bisa dikatakan Petugas Pemasyarakatan memiliki
resiko yang lebih tinggi karena harus menjalani tugasnya menghadapi dan membina
para penjahat setiap hari yang jumlahnya ratusan hingga ribuan di dalam sebuah
Lapas/Rutan.
Dimanakah Petugas Pemsyarakatan ini menimba ilmu
pembinaan narapidana? ternyata di Indonesia ada Perguruan Tinggi Kedinasan penghasil
petugas pemsyarakatan, yaitu AKIP/POLTEKIP (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan) Kementerian Hukum
dan HAM RI yang melaksanakan program pendidikan Diploma IV untuk menciptakan
tenaga profesional bidang Teknis Pemasyarakatan.
Memang tak dipungkiri lulusan AKIP/POLTEKIP selalu diperhitungkan pada jajaran Kementerian
Hukum dan HAM RI (Departemen Kehakiman dan HAM RI) dan Pemerintahan, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya alumni AKIP /POLTEKIP pada setiap periode Kepresidenan selalu menduduki
posisi Eselon I dan II (Staf Ahli Menteri, Sekretaris Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Badan dan Kepala Kantor Wilayah) pada Kementerian Hukum dan
HAM RI tak hanya sampai disitu lulusan AKIP juga tidak sedikit yang berkarir
pada Mahkamah Agung (Hakim Agung, Hakim Tinggi, Hakim Adhock/Tipikor dan
jajarannya), Anggota DPR RI, Kepolisian (Perwira), Pengacara, BIN (Badan
Intejen Negara), Instansi Birokrasi Vertikal lainnya (posisi eselon I
dan II), pihak Swasta (pilot Garuda Indonesia, Unilever dll), dan posisi
ajudan Menteri Hukum dan HAM selalu didominasi oleh lulusan AKIP, tak cukup
sampai disitu bahkan sampai keluar negeri terdapat alumni AKIP/POLTEKIP yang menduduki posisi sebagai Atase dan Kepala
Pemasyarakatan Republik Timor Leste (sejajar dengan Kepala Kepolisian RI,
Kepala Kejaksaan Agung dan Ketua Mahkamah Agung).
Kementerian Hukum dan HAM RI terdiri dari 11 unit
eselon satu diantaranya sebagai berikut :
1.
SEKRETARIAT
JENDERAL
2.
INSPEKTORAT
JENDERAL
3.
DIREKTORAT
JENDERAL PEMASYARAKATAN
4.
DIREKTORAT
JENDERAL IMIGRASI
5.
BADAN
PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
6.
DIREKTORAT
JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
7.
DIREKTORAT
JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
8.
DIREKTORAT
JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM
9.
DIREKTORAT
JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
10.
BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
11.
BADAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
AKIP berdiri pada tanggal 24 Oktober 1964 berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 270 Tahun 1964. AKIP/POLTEKIP bernaung di bawah Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia (dulunya Departemen Kehakiman RI).
Lulusan POLTEKIP Ilmu Pemasyarakatan (AKIP/POLTEKIP) ini nantinya akan ditempatkan pada Unit Pelaksana
Teknis (UPT) antara lain: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Lembaga
Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara, Balai Pemasyarakatan, dan Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan Negara, namun pada kenyataannya banyak
dari lulusan AKIP/POLTEKIP yang justru
menduduki posisi-posisi yang sangat strategis pada Kementerian Hukum dan HAM RI
hal tersebut tentunya didasarkan pada SDM dan kompetensi serta "Jiwa
Korsa" yang selalu dijunjung tinggi oleh para Alumni AKIP/POLTEKIP.
Selasa, 17 Januari 2017
Penutupan Masa Basis dan Pelantikan TARUNA POLTEKIP dan TARUNA AIM KEMENKUMHAM R.I
Penutupan Masa Basis dan Pelantikan TARUNA POLTEKIP dan TARUNA AIM KEMENKUMHAM R.I
Depok_Ucapan selamat kepada para Taruna POLTEKIP Angkatan 51 dan AIM Angkatan 19 atas segala kesabaran, ketabahan dan ketekunan kalian, dalam menyelesaikan seluruh rangkaian Masa Orientasi dengan baik, yang diawali dengan Pralatsamapta, Diklat Kesamaptaan Di Brimob Kelapa Dua serta dilanjutkan dengan pembinaan lanjutan di BPSDM Hukum dan HAM, sehingga pada hari dilantik menjadi Taruna Muda POLTEKIP Angkatan 51 dan Taruna tingkat satu AIM Angkatan 19.Di sampaikan dalam amanatnya Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Mardjoeki.
Sebanyak 140 taruna POLTEKIP Angkatan 51 dan 128 taruna AIM Angkatan 19 mengikuti penutupan masa basis calon taruna dan pelantikan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Akademi Imigrasi, Pagi ini (15/12).
Lebih lanjut Mardjoeki menyampaikan bahwa proses untuk menjadi Taruna POLTEKIP DAN AIM adalah dengan melalui tahapan Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan. Adapun bentuk programnya sebagaimana telah saya sampaikan diawal amanat saya. Masa Orientasi adalah merupakan program awal untuk mempersiapkan Calon Taruna agar dapat mengikuti proses belajar mengajar di POLTEKIP DAN AIM sesuai dengan Azas dan Falsafah Pendidikan serta Visi dan Misi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Akademi Imigrasi. Tahapan ini merupakan proses yang sangat menentukan dan mempengaruhi keberhasilan para calon taruna dalam mengikuti program – program pendidikan selanjutnya.
Saya mengingatkan, khususnya kepada para Taruna POLTEKIP Angkatan 51 dan AIM Angkatan 19 bahwa momentum ini merupakan awal dari suatu tatanan kehidupan baru kalian sebagai Taruna dan selanjutnya akan di didik untuk menjadi Kader Pemasyarakatan dan Pejabat Imigrasi yang mempunyai kompetensi yang tinggi.Tegasnya.
Keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut sangat tergantung pada semangat juang dan disiplin kalian, dalam mengikuti Program Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan yang telah ditetapkan. Dari apa yang telah saya sampaikan dalam amanat ini,saya pesankan pada kalian :
- Bulatkan tekad kalian untuk mengabdi pada Negara melalui jalur Profesi Pemasyarakatan dan Imigrasi sebagai awal dari upaya mencintai profesi yang telah kalian pilih sendiri ;
- Segera sesuaikan diri kalian dengan iklim pembelajaran yang ada di Lingkungan BPSDM Hukum dan HAM ini, sehingga kalian dapat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan baik ;
- Ikuti semua Program Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan yang telah ditetapkan oleh Politeknik dengan penuh semangat dan percaya diri serta keihklasan hati. Mengingat kalian di didik untuk menjadi Pemimpin Pemasyarakatan dan Imigrasi di masa yang akan datang;
- Ingatlah, bahwa proses pendidikan yang kalian tempuh di biayai oleh Negara, artinya kalian menempuh pendidikan ini di biayai dengan uang rakyat, dengan demikian, di pundak kalian dituntut tanggung jawab yang besar untuk mengabdi kepada Negara melalui jalur Pemasyarakatan dan Imigrasi;
- Jangan sia-siakan kesempatan yang telah kalian peroleh, karena masih banyak pemuda yang ingin masuk di Politeknik ini tetapi tidak berhasil. Apabila kalian tidak menggunakan kesempatan ini dengan baik berarti kalian tidak dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Ingatlah dengan segala pengorbanan waktu dan tenaga kalian sehingga kalian diterima menjadi Keluarga Besar Pengayoman.
- Berdoalah menurut keyakinan masing-masing dalam setiap kesempatan agar selalu diberikan petunjuk oleh-Nya sehingga kalian menjadi orang yang selalu pandai bersyukur dan mendapatkan Rahmat dan Ridho-Nya.
Kepada para orang tua Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 51 dan Akademi Imigrasi Angkatan 19, saya mengucapkan selamat karena putra-putri Bapak/Ibu telah resmi menjadi Warga Civitas Academica Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Akademi Imigrasi. Di samping itu saya berharap tetap berpartisipasi secara aktif dalam mendidik putra/putrinya seperti apa yang telah saya sampaikan di dalam amanat saya. Semoga ini merupakan awal yang baik untuk proses kegiatan pengajaran, pelatihan dan pengasuhan pada kedua Politeknik ini. Imbuh Mardjoeki.
_(dar/fat)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Jakarta, 14/04/2017. Jika ada pertanyaan mengenai jenis petugas/aparat hukum yang paling banyak berhadapan dengan penjahat/pelaku kriminal,...
-
PDH (Pakaian Dinas Harian ) PDL...
-
FOTO TARUNI AKIP Angkatan XLVIII (48) FOTO TARUNI AKIP Angkatan XLVII (47...