Jumat, 13 Maret 2015

WBP Lapas Fakfak Hasilkan Karya Bermutu dan Bernilai Tinggi


Fakfak, Info_PAS. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyrakatan (Lapas) Kelas IIB Fakfak sukses menyulap jerigen menjadi kerajinan tangan yang sangat bermutu dan bernilai jual tinggi. Salah satu hasilnya adalah kerajinan pot bunga yang dihasilkan salah satu WBP Lapas Fakfak, Lukman Ibagaijir.

Kepada INFO_PAS, Rabu (4/3), bahwa untuk membuat bunga tersebut, dibutuhkan botol air mineral selain diperlukan bahan  kawat bandrat, jerigen, potongan kain, plastik, semen dan cat. “Tingkat kesulitan dalam membuat bunga pada saat memotong botol untuk membuat kembang, memotong jerigen untuk membuat daun dan merangkainya,” cerita Lukman kepada INFO_PAS.

Diakui Lukman pemasukan yang dihasilkan dari kerajinan tangan cukup lumayan. “Harga satu pot bunga adalah  Rp. 400.000,00,-,” tambahnya.

Kreativitas Lukman dan WBP Lapas Fakfak pun diakui Kalapa Lapas (Kalapas). Badarrudin “untuk meningkatkan mutu dan kualitas keterampilan narapidana harus banyak melihat kemampuan yang dimiliki WBP dalam hal kreativitas.” Seru Badarrudin.

Kalapas berharap keterampilan yang didapat WBP selama dilapas dapat memenuhi tuntutan hidupnya, kehidupan, dan penghidupan sebagai bekal, bagi mereka selepas bebas.

Kamis, 12 Maret 2015

WBP Rutan Cipinang mengikuti Kegiatan Kerohanian Konseling dan Fellowship

Jakarta, Info_PAS (06/03). Bertempat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti jalannya pembinaan kerohanian yang diadakan digereja Galilea Rutan. Kegiatan kerohanian ini  berlangsung hari hari senin sampai dengan hari minggu. Hari senin sampai rabu diisi dengan ibadah seperti biasa dilaksanakan 2 kali sehari sedangkan hari kamis di isi dengan ibadah missa dari gereja katholik, hari jumat kegiatan yang diadakan konseling dan fellowship, sedangkan hari sabtu dilaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan kegereja dan hari minggu ibadah minggu yang diadakan 2 kali dalam sehari. Ujar Efendi salah satu WBP Rutan Cipinang.

Kordinator tamping gereja Efendi menceritakan kepada, INFO_PAS, bahwa . Tamping gereja berjumlah 15 orang terdiri 1 orang kordinator yang mengatur kegiatan yang dilaksanakan digereja dan masing-masing tamping memegang peranan tersendiri antara lain, bagian kerohanian, musik, ibadah, dan memiliki struktur organisasi yang mengatur jalannya kegiatan yang dilaksanakan digereja. Kegiatan tamping gereja dimulai dari jam 06.00 WIB dan usai dengan jam 18.00 WIB.
Kegiatan yang bertepatan dengan hari jumat ini yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB itu hanya diikuti oleh pengurus gereja yang diantaranya terdiri dari pengurus gereja itu sendiri yang notabennya adalah WBP itu sendiri kegiatan kerohanian ini membahas tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di gereja setiap minggu dan juga berbagi konseling antara WBP.

Kegiatan fellowship itu sangat penting dalam menujang kehidupan keronian,Efendi menceritakan kepada, INFO_PAS, bahwa Fellowship ini merupakan kegiatan dimana WBP berkumpul dan disitu berbagai macam tipe orang menghadapi masalah bersama-sama, saling menyemangati dan berbagi suka dan duka. “ perasaan yang dirasakan pada saat mengikuti kongseling ini rasa kangen akan keluarga dapat terobati”. Kata Efendiyang juga menjadi ketua koordinator tamping gereja.

“ Petugas Rutan yang menjadi pengurus gereja Ibu Yonet yang kerap kali dipanggil dengan sebutan Bunda Yonet menuturkan bahwa untuk membina WBP ini harus banyak-banyak memberikan motivasi dan dorong-dorong melalui keimanan kepada Tuhan, agar WBP ini menjadi orang yang baik dihadapan Tuhan, keluarga,lingkungan dan masyarakat”.


Suatu pelayanan kerohanian diharapakan dapat menambahkan rasa kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para WBP dapat mersakan dapak pasitif, serta mengutamakan Tuhan dalam segala aktifitas sehari-hari serta menyadari akan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya.