Jakarta,
Info_PAS (06/03). Bertempat di Rumah Tahanan Negara
(Rutan) Kelas I Cipinang, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti jalannya
pembinaan kerohanian yang diadakan digereja Galilea Rutan. Kegiatan kerohanian
ini berlangsung hari hari senin sampai dengan
hari minggu. Hari senin sampai rabu diisi dengan ibadah seperti biasa dilaksanakan
2 kali sehari sedangkan hari kamis di isi dengan ibadah missa dari gereja
katholik, hari jumat kegiatan yang diadakan konseling dan fellowship, sedangkan
hari sabtu dilaksanakan kegiatan pembersihan lingkungan kegereja dan hari
minggu ibadah minggu yang diadakan 2 kali dalam sehari. Ujar Efendi salah satu
WBP Rutan Cipinang.
Kordinator tamping
gereja Efendi menceritakan kepada, INFO_PAS, bahwa . Tamping gereja berjumlah
15 orang terdiri 1 orang kordinator yang mengatur kegiatan yang dilaksanakan
digereja dan masing-masing tamping memegang peranan tersendiri antara lain,
bagian kerohanian, musik, ibadah, dan memiliki struktur organisasi yang
mengatur jalannya kegiatan yang dilaksanakan digereja. Kegiatan tamping gereja
dimulai dari jam 06.00 WIB dan usai dengan jam 18.00 WIB.
Kegiatan yang
bertepatan dengan hari jumat ini yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB sampai
dengan 11.30 WIB itu hanya diikuti oleh pengurus gereja yang diantaranya
terdiri dari pengurus gereja itu sendiri yang notabennya adalah WBP itu sendiri
kegiatan kerohanian ini membahas tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan di gereja setiap minggu dan juga berbagi konseling antara WBP.
Kegiatan fellowship itu
sangat penting dalam menujang kehidupan keronian,Efendi menceritakan kepada,
INFO_PAS, bahwa Fellowship ini merupakan kegiatan dimana WBP berkumpul dan
disitu berbagai macam tipe orang menghadapi masalah bersama-sama, saling
menyemangati dan berbagi suka dan duka. “ perasaan yang dirasakan pada saat
mengikuti kongseling ini rasa kangen akan keluarga dapat terobati”. Kata Efendiyang
juga menjadi ketua koordinator tamping gereja.
“ Petugas Rutan yang
menjadi pengurus gereja Ibu Yonet yang kerap kali dipanggil dengan sebutan
Bunda Yonet menuturkan bahwa untuk membina WBP ini harus banyak-banyak
memberikan motivasi dan dorong-dorong melalui keimanan kepada Tuhan, agar WBP
ini menjadi orang yang baik dihadapan Tuhan, keluarga,lingkungan dan
masyarakat”.
Suatu pelayanan
kerohanian diharapakan dapat menambahkan rasa kepercayaan dan keimanan kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar para WBP dapat mersakan dapak pasitif, serta
mengutamakan Tuhan dalam segala aktifitas sehari-hari serta menyadari akan
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar